Tips Aman Konsumsi Obat Herbal

Sejak dahulu orang-orang di Asia Tenggara telah menerapkan herbal untuk pengobatan malaria. Lebih dari 40 spesies yang berasal dari 32 tanaman dipakai oleh suku-suku (Akha, Karen, Lisu, Hmong, dan Lahu) di Thailand Utara.Tren herba sebagai obat, seperti ginko biloba dan bawang putih, bahkan meluas hingga meraba masyarakat Eropa dan Amerika Serikat. Berikut ini obat herbal favorit dari berjenis-jenis belahan Asia.

Banyak yang menganggap obat herbal lebih aman daripada obat modern. Faktanya, sedangkan terbuat dari bahan natural, obat herbal juga mengandung zat kimia aktif seperti obat-obatan kimia biasanya. Sebab itu, pemakaian obat herbal sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter yang mendalami obat herbal. Kalau Anda mau membeli obat herbal, Anda bisa kunjungi website https://rukoherbal.com/.

Berikut ini sebagian catatan dari dr. Prapti Utami, M.Si, praktisi herbal medik.:

- Pengaplikasian obat herbal butuh waktu lebih lama karena cara kerjanya yang merevitalisasi sel, memberi kekuatan, meningkatkan kekuatan tahan tubuh.
- Jamu acap kali menjadi kambing hitam gangguan ginjal. "Penyebabnya bukan jamu, tetapi karena kurang minum. Sedang menggunakan pengobatan herbal ataupun tak, kita sebaiknya minum 1,5-2 liter air tiap hari," anjurannya.
- Pengaplikasian jamu bisa dikombinasi dengan pengaplikasian obat medis, asalkan diberi jarak waktu 1-2 jam.
- Perhatikan 3J1C, ialah: Variasi jamu/tanaman obat, Jumlah atau dosis jamu/tanaman obat, Jadwal atau jam minum, dan metode mengolahnya.
- Observasi pantangan yang disesuaikan dengan diagnosis penyakit.